Sebagaimana dilansir di Tribun News dua hari lalu dalam rangka kunjungan kerja Bapak Presiden Joko Widodo ke Danau Toba bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan ada 21 kilometer jalan di Kawasan Danau Toba yang belum dilakukan pengerjaannya. Ia mengungkapkan seluruh aktivitas akan terhubung pada tahun 2019 ini.
Sebagai tour operator di Sumatera Utara yang menyelenggarakan program paket tour danau toba sering kali kita menemukan kesulitan berkaitan dengan kecilnya jalan yang dilintasi oleh para turis termasuk di Jalan Lintas Parapat - Berastagi, khususnya pada saat berpapasan dengan sesama bus pariwisata, kadang di beberapa titik tertentu terpaksa salah satu harus mengalah, berhenti dan turun beram agar bisa berpapasan. Terkadang wisatawan asing dari negeri tetangga malah menyindir dengan kalimat halus namun sangat menyayat bahwa jalan di negaranya jauh lebih besar dan lebih baik dibandingkan dengan jalan yang kita miliki. Padahal sehari-hari kita menjual paket wisata danau toba melintasi jalan ini namun mengapa Pemerintah kita tidak mau membuka mata untuk membangun diri.
Selama bisnis pariwisata yang menjalankan program tour danau toba masih terus berlanjut, Pemerintah Republik Indonesia bersama-sama dengan para stake holder harus kompak dalam membangun semua hal demi kenyamanan wisatawan yang menjadi sumber pendapatan negara dan masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata di Sumatera Utara, salah satunya adalah yang berkaitan dengan destinasi wisata di Danau Toba dan Pulau Samosir sekitarnya.